- oleh puskesmas_galur2
- 22 Agustus 2024 09:35:55
- 540 views
Laporan Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Ke-2 di Wilayah Puskesmas Galur II
Latar Belakang
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Ke-2 dilaksanakan sebagai upaya lanjutan untuk memastikan seluruh anak balita mendapatkan perlindungan dari virus polio. Pelaksanaan di wilayah Puskesmas Galur II ini mencakup beberapa lokasi strategis untuk memastikan kemudahan akses bagi seluruh sasaran.
Jadwal dan Lokasi Pelaksanaan
Pelaksanaan PIN Polio Ke-2 di wilayah Puskesmas Galur II berlangsung pada tanggal 06, 07, 09, dan 12 Agustus 2024, di empat pos PIN sebagai berikut:
1. Balai Kalurahan Banaran
2. Pendopo Musholla Al Hikmah Barat Pedukuhan Bunder Barat, Kalurahan Banaran
3. Balai Kalurahan Kranggan
4. Balai Kalurahan Nomporejo
Selain itu, dilakukan pula sweeping pada tanggal 14 dan 19 Agustus 2024 di Puskesmas Galur II untuk menjangkau anak-anak yang belum sempat divaksin pada tanggal-tanggal sebelumnya.
Sasaran dan Capaian
Sasaran awal PIN Polio Ke-2 di wilayah Puskesmas Galur II adalah 815 anak. Namun, dalam pelaksanaannya, tercatat ada 844 anak yang berhasil divaksin. Hal ini disebabkan adanya tambahan anak yang berasal dari luar wilayah yang ikut vaksin di Pos PIN yang berada di wilayah Puskesmas Galur II. Jumlah keseluruhan sasaran pun meningkat menjadi 849 anak.
Capaian Imunisasi
Dari total sasaran 849 anak, 844 anak berhasil mendapatkan imunisasi, yang berarti capaian pelayanan imunisasi PIN Polio di wilayah ini mencapai 99,41%. Meskipun begitu, terdapat 5 anak yang tidak mendapatkan imunisasi dengan alasan sebagai berikut:
- 2 anak menolak karena keyakinan keluarga.
- 2 anak tidak bisa dihubungi.
- 1 anak tidak hadir karena sakit.
Kesimpulan
Pelaksanaan PIN Polio Ke-2 di wilayah Puskesmas Galur II dapat dikatakan sangat berhasil dengan capaian 99,41%. Kerja keras tenaga kesehatan dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak turut berperan dalam kesuksesan ini. Tantangan yang dihadapi, seperti penolakan imunisasi karena alasan keyakinan, menjadi perhatian khusus yang perlu ditangani dengan pendekatan yang lebih persuasif di masa mendatang.

